Rabu, 26 Oktober 2016

Sumur Bor di Brengosan Ngaglik Sleman, Antisipasi Dampak Perubahan Iklim di Musim Kemarau


Oleh : DAA. Pertiwi (POPT Ahli Muda Dinas Pertanian DIY)

Antisipasi dampak perubahan iklim yang terjadi pada musim kemarau sangatlah penting dilakukan, salah satu diantaranya adalah peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam pemahaman perubahan iklim serta penerapan teknologi adaptasi/mitigasi perubahan iklim.

Sebagai bentuk upaya dalam menyikapi kondisi alam tersebut diperlukan pengembangan upaya antisipasi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan tanaman karena tanaman yang paling rentan terhadap perubahan iklim ekstrem. Beberapa hal yang berkaitan dengan antisipasi yang penting dilakukan adalah pengembangan infrastruktur terutama jaringan irigasi. Irigasi adalah upaya menyediakan, mengatur dan membuang air untuk menunjang pertanian. Jenis irigasi meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak. Sistim irigasi ini bertujuan untuk mempermudah dalam pengairan lahan pertanian karena air merupakan salah satu faktor penting bagi para petani untuk mewujudkan hasil panen yang melimpah. Sulitnya air di musim kemarau yang panjang membuat saluran irigasi menjadi berkurang yang berakibat banyaknya sawah yang tidak teraliri air. Bahkan tidak sedikit para petani yang rela menunggu berjam-jam untuk mendapatkan air demi kelancaran irigasi lahan pertaniannya.
Keterbatasan air pada musim kemarau yang panjang, rupanya tidak menghambat kelompok tani Ngudi Rejeki Brengosan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman untuk menanam padi. Keterbatasan itu justru memacu mereka untuk memikirkan cara agar sawah dan ladang mereka tetap terairi dengan baik pada musim kemarau yang panjang. Karena pada saat kemarau yang panjang, di beberapa wilayah tersebut mengalami pengurangan debit air irigasi sehingga banyak areal persawahan yang kekurangan air. Kelompok tani Ngudi Rejeki bekerja sama dengan Balai Proteksi Tanaman Pertanian DIY, kemudian menggunakan alternatif pengairan dengan menggunakan sumur bor. Meskipun lahan persawahan di sekitar kelompok tani sebagian besar tanah berbatu yang besar namun tidak menyurutkan untuk membuat fasilitasi berupa sumur bor di tengah lahan persawahan milik petani setempat.
Prinsip dasar sumur bor ini adalah sumur air dangkal dengan menggunakan pipa paralon sebesar 2,5 dan 3,5 inchi, yang ditanamkan ke dalam tanah dengan menggunakan bor. Kedalaman sumur air dangkal ini disesuaikan dengan kedalaman lapisan tanah atas yang berbatasan dengan lapisan batu hitam. Dengan kedalaman dibawah 10 meter, sumur air dangkal ini cukup aman terhadap penurunan muka air tanah sumur-sumur penduduk di sekitarnya serta aman untuk lahan pertanian. Sumur bor ini dilengkapi dengan pompa dan selang lipat yang panjangnya mencapai 100 meter. Pompa air ini mempunyai fungsi menghisap air yang berada di sumur bor dan memindahkannya dari suatu reservoir ke tempat lain seperti selang lipat, untuk didistribusikan ke lahan yang membutuhkan pengairan. Pompa air ini bekerja dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian hisap (suction) dan bagian tekan (discharge) sehingga bisa mengalirkan fluida ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan.
Sumur bor yang dilengkapi dengan pompa air ini cukup simpel digunakan di tengah lahan pertanian. Sumur ini tidak membutuhkan tempat yang luas dan ujungnya dapat dibuka dan ditutup sesuai dengan penggunaannya. Dengan pompa air yang dapat dipindah-pindahkan, sumur bor ini cukup efektif digunakan apabila air irigasi terbatas atau air irigasi tidak mampu mengairi lahan karena penurunan debit air. Keuntungan dengan adanya sumur bor ini selain dapat mengantisipasi keterbatasan air pada musim kemarau yang panjang juga dapat digunakan untuk mengairi lahan pertanaman yang ditanami komoditas tertentu pada off season.
Pemanfaatan sumur bor di tengah lahan pertanian ini sudah banyak dimanfaatkan oleh wilayah-wilayah yang terbatas air irigasinya di seluruh Indonesia. Diantaranya adalah di kecamatan Karangpawitan, kabupaten Garut, dimana sumur bor ini dimanfaatkan untuk pengairan di musim kemarau sehingga mampu menyelamatkan pertanaman dari kekeringan dan pengurangan debit air akibat kekurangan air irigasi di wilayah tersebut. Desa Sinar Tanjung Kecamatan Pataruman, Kota Banjar juga membuat sumur bor untuk menyelamatkan sawah mereka dari kekeringan. Dari tanaman yang kurus hingga tanah yang retak-retak di wilayah tersebut dapat terringankan dengan adanya sumur bor. Pemanfaatan sumur bor ini ternyata cukup meringankan dampak dari kekurangan air di wilayah tersebut, meskipun masih terbatas. Ada juga wilayah lain seperti di desa Wonosari, Tanjungmorawa, Deliserdang, yang telah 10 tahun mengairi sawahnya dengan sumurbor, karena sumber air dari sungai Batu Gingging tidak sampai ke desa Wonosari. Agar petani tetap dapat panen mereka menggunakan sumur bor.KecamatanRajawitu, Gedungmeneng, Denteteladas, Penawar tama, Banjarbaru, Gedongngaji, dan Rawapitu juga memanfaatkan sumur bor untuk lahan pertanian sawah tadah hujan dan sawah pasang surut agar musim kemarau tidak menjadi kendala bagi petani untuk menanam padi di sawah, merupakan suatu bentuk antisipasi kekeringan pada musim kemarau.
Dari ketiga lokasi diatas, semuanya telah memamfaatkan sumur bor untuk kepentingan pertanian khususnya pada musim kemarau agar terhindar dari dampak kekeringan dan gagal panen. Suatu alternatif antisipasi dampak perubahan iklim pada musim kemarau yang sangat kering atau kemarau yang sangat panjang yang dapat dimanfaatkan oleh wilayah-wilayah yang merupakan daerah rawan bencana kekeringan di musim kemarau.
Sumber :
  1. Petunjuk Teknis PPDPI 2016. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, 2016.
  2. UPTD BPTP Dinas Pertanian DIY, 2016. Laporan Kegiatan Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim Pada Tanaman Padi.
  3. Petani Kota Banjar Buat Sumur Bor Untuk Selamatkan dari Kekeringan, 2013.
  4. Dokumen.tips/documents/sumur-bor-banyak-digunakan-airi-sawah.html
  5. Rickyuntukpertanian.blogspot.co.id/2011/04/berita-pertanian-petani-wonosari.htn
  6. Dutalampung.com/dinas-pertanian-siapkan-45-sumur-bor/html

0 komentar:

Posting Komentar

Situs Terkait

___________________________________

___________________________________

Anda Pengunjung ke

Mari Ngobrol

Diberdayakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...