Rabu, 01 Juni 2016

LAPORAN HASIL UJI KETAHANAN VARIETAS PADI T.A. 2014

I.  PENDAHULUAN


A.     Latar belakang
Padi (Oryza sativa) adalah komoditas tanaman pangan di Indonesia. Kecukupan beras merupakan usaha strategi pemerintah dalam memantapkan ketahanan pangan, ekonomi dan stabilitas politik nasional. Sebagian masyarakat menghendaki adanya pasokan dan harga beras yang stabil, berkualitas baik tersedia sepanjang waktu, tersalur secara merata, dengan harga terjangkau.
Kebutuhan beras nasional meningkat setiap tahun seiring dengan peningkatan jumlahpenduduk. Kebutuhan beras nasional pada tahun 2010 mencapai 30,91 juta ton dengan asumsi konsumsi per kapita rata-rata 139 kg per tahun. Indonesia dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,7 persen per tahun dan luas areal panen 11,8 juta hektar dihadapkan pada ancaman rawan pangan pada tahun  2030.
Dalam mendapatkan target produksi tersebut seperti mengembangkan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan suatu model untuk meningkatkan hasil padi. PTT meliputi varietas unggul, perwilayahan, pergiliran varietas, prasarana khususnya rehabilitasi jaringan irigasi, penataan sistem distribusi pupuk dan penyediaan benih bermutu di tingkat petani, juga disebabkan oleh hama dan penyakit serta perubahan iklim. Kendala yang sering dihadapi oleh petani adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Salah satu diantaranya adalah hama tanaman, dimana hama ini menimbulkan gangguan tanaman secara fisik, dapat disebabkan oleh serangga, vertebrata, moluska .
Hama merupakan kendala yang perlu selalu diantisipasi perkembangannya karena dapat menimbulkan kerugian bagi petani.  Hama dan penyakit yang seringkali merusak tanaman padi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir adalah tikus diikuti oleh penggerek batang dan wereng coklat. Oleh karena itu, hama ini perlu mendapat prioritas penanganan di samping hama potensial lainnya seperti belalang, lembing batu, ganjur, dan keong mas .
Untuk meningkatkan produksi padi adalah memperbaiki kultur teknik budidaya padi sawah dan menanam padi hibrida atau varietas unggul bersertifikat. Varietas unggul berperan penting dalam program peningkatan produksi padi.Selain berdaya hasil lebih tinggi 5–8 ton/ha, berumur pendek, 110–135 hari, dengan umur yang lebih pendek, petani dapat meningkatkan intensitas penanaman dari satu menjadi dua kali padi atau lebih pertahun.
Varietas unggul memiliki keunggulan seperti tahan terhadap hama, penyakit tertentu, rasa nasi dan respon terhadap pupuk, ketahanan tanaman pada serangga meliputi semua ciri dan sifat tanaman yang memungkinkan tanaman terhindar, mempunyai daya tahan atau daya sembuh dari serangga dalam kondisi yang akan menyebabkan kerusakan lebih besar pada tanaman lain dari species yang sama. Kebanyakan tanaman padi yang ditanam petani adalah varietas unggul, yang berproduksi tinggi dan berumur pendek. Namun demikian, penanaman padi dari varietas unggul belum sepenuhnya diikuti dengan penggunaan benih  yang berkualitas karena hampir semua varietas yang digunakan memilki deskripsi hanya tahan terhadap wereng coklat, belum ada varietas yang memiliki deskripsi tahan terhadap penggerek batang putih sehingga penulis tertarik menguji sejauh mana varietas padi tersebut  tahan terhadap penggerek batang padi putih (PBPP).
Perubahan sifat hama telah berulangkali terjadi, sebagai akibat intensifnya penggunaan varietas padi yang resisten dan aplikasi pestisida. Pada saat ini penggunaan varietas unggul telah menyebabkan timbulnya suatu biotipe baru dari vereng batang coklat yang pengaruh / sifatnya melampaui biotipe yang semula.
Untuk mengimbangi laju intensifnya penggunaan varietas-varietas baru , perlu dilaksanakan uji lapang untuk melihat reaksi ketahanan varietas terhadap hama wereng batang coklat khususnya dan OPT lain.

selengkapnya.......................






























0 komentar:

Posting Komentar

Situs Terkait

___________________________________

___________________________________

Anda Pengunjung ke

Mari Ngobrol

Diberdayakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...