Sumur Bor di Brengosan Ngaglik Sleman, Antisipasi Dampak Perubahan Iklim di Musim Kemarau
Oleh : DAA. Pertiwi (POPT Ahli Muda Dinas Pertanian DIY)
Antisipasi dampak perubahan iklim yang terjadi pada musim kemarau sangatlah penting dilakukan, salah satu diantaranya adalah peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam pemahaman perubahan iklim serta penerapan teknologi adaptasi/mitigasi perubahan iklim.
Sebagai bentuk upaya dalam menyikapi kondisi alam tersebut diperlukan pengembangan upaya antisipasi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan tanaman karena tanaman yang paling rentan terhadap perubahan iklim ekstrem. Beberapa hal yang berkaitan dengan antisipasi yang penting dilakukan adalah pengembangan infrastruktur terutama jaringan irigasi. Irigasi adalah upaya menyediakan, mengatur dan membuang air untuk menunjang pertanian. Jenis irigasi meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak. Sistim irigasi ini bertujuan untuk mempermudah dalam pengairan lahan pertanian karena air merupakan salah satu faktor penting bagi para petani untuk mewujudkan hasil panen yang melimpah. Sulitnya air di musim kemarau yang panjang membuat saluran irigasi menjadi berkurang yang berakibat banyaknya sawah yang tidak teraliri air. Bahkan tidak sedikit para petani yang rela menunggu berjam-jam untuk mendapatkan air demi kelancaran irigasi lahan pertaniannya.
Keterbatasan air pada musim kemarau yang panjang, rupanya tidak menghambat kelompok tani Ngudi Rejeki Brengosan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman untuk menanam padi. Keterbatasan itu justru memacu mereka untuk memikirkan cara agar sawah dan ladang mereka tetap terairi dengan baik pada musim kemarau yang panjang. Karena pada saat kemarau yang panjang, di beberapa wilayah tersebut mengalami pengurangan debit air irigasi sehingga banyak areal persawahan yang kekurangan air. Kelompok tani Ngudi Rejeki bekerja sama dengan Balai Proteksi Tanaman Pertanian DIY, kemudian menggunakan alternatif pengairan dengan menggunakan sumur bor. Meskipun lahan persawahan di sekitar kelompok tani sebagian besar tanah berbatu yang besar namun tidak menyurutkan untuk membuat fasilitasi berupa sumur bor di tengah lahan persawahan milik petani setempat.